Apa itu ovulasi? Mungkin sebagian orang bahkan wanita ada yang belum memahami istilah dari ovulasi. Merupakan proses saat sel telur sudah matang dan dikeluarkan oleh ovarium atau disebut indung telur ke tuba falopi yang sudah dibuahi. Setiap wanita, memiliki waktu ovulasi yang berbeda-beda.
Terutama untuk pasangan yang sudah menikah, ovulasi dimanfaatkan sebagai waktu terbaik untuk meningkatkan peluang kehamilan atau mencegah kehamilan. Caranya dengan mengetahui kapan masa subur atau periode ovulasi terjadi, yang bisa dimanfaatkan pasangan untuk melakukan hubungan intim agar meningkatkan potensi kehamilan.
Kapan Ovulasi Terjadi
Saat siklus menstruasi, ovarium akan mempersiapkan 15-20 sel telur matang setiap bulan dan telur yang paling matang akan dikeluarkan dan masuk ke dalam tuba falopi yang dibawa lewat rahim. Agar terjadi peluang kehamilan, maka sel telur harus dibuahi oleh sperma.
Sel telur bisa bertahan selama 24 jam setelah dikeluarkan dan sperma bisa bertahan di dalam vagina sampai 7 hari. Siklus menstruasi setiap orang berbeda-beda namun secara normal berkisar diantara 25-30 hari dan rata-rata memiliki siklus 28 hari.
Periode masa subur dimulai sekitar hari ke-14 dalam siklus menstruasi. Jadi misalnya Anda memiliki siklus menstruasi 28 hari setiap bulan, maka hari ke-14 dijadikan patokan masa ovulasi. Siklus menstruasi ada yang teratur dan ada yang tidak karena dipengaruhi banyak hal. Mulai dari berat badan yang turun, kurang tidur hingga stres berat dan kemudian sering berolahraga atau mengidap penyakit tertentu.
Bagi yang memiliki siklus menstruasi teratur, maka Anda bisa melakukan perhitungan kalender haid untuk mengetahui kapan ovulasi tepatnya terjadi. Hal ini akan sulit bagi yang memiliki waktu menstruasi kurang teratur dan sering berubah.
Tanda-tanda Ovulasi
Setelah mengetahui apa itu ovulasi dan juga kapan terjadinya, Anda juga wajib tahu apa saja tanda ovulasi pada wanita yang biasanya berbeda-beda. Berikut tanda-tanda ovulasi yang umumnya terjadi.
1. Suhu Basal Meningkat
Yang lama ditandai dengan suhu basal yang meningkat, cara pengecekannya dengan menggunakan termometer khusus. Dengan melihat perubahan pada suhu basal, Anda bisa mendapatkan prediksi tepat kapan mengalami ovulasi dan kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seks terutama bagi wanita yang ingin cepat hamil.
2. Keputihan
Tanda yang juga sering terjadi saat terjadi ovulasi adalah keputihan. Keputihan merupakan lendir leher rahim yang menjadi tanda bahwa anda sedang dalam masa subur. Keputihan terjadi setelah menstruasi yang secara perlahan akan meningkat dan teksturnya berubah.
Saat mendekati ovulasi biasanya lendir lebih cair. Hal ini penyebabnya adalah agar lebih memudahkan masuknya sperma ke tuba falopi dan bisa bertemu dengan sel telur.
3. Gairah Seksual Meningkat
Ovulasi juga ditandai dengan peningkatan gairah seksual, apalagi untuk pasangan yang sudah menikah maka wanita lebih bergairah untuk melakukan hubungan seks. Bahkan beberapa wanita menganggap saat masa ovulasi ini biasanya mereka merasa lebih menarik dibanding hari-hari biasanya.
4. Sakit Pada Bagian Perut
Yang terakhir ada tanda-tanda seperti sakit di bagian perut terutama bagian ovarium atau perut bagian bawah pada masa ovulasi. Rasa sakit ini juga muncul di salah satu punggung, pada saat ovulasi.
Sebagai wanita ataupun pria wajib memahami apa itu ovulasi, kapan ovulasi terjadi hingga tanda-tandanya. Pemahaman seperti ini tentu saja wajib diketahui terutama bagi pasangan yang sudah menikah dan ingin meningkatkan potensi kehamilan untuk pasangan yang baru menikah, maupun yang ingin menambah momongan.