Jenis-Jenis Harga Saham dan Rekomendasi Perusahaan Untuk Investasi

Investasi saham bukanlah hal yang asing di masyarakat Indonesia, namun banyak banyak orang yang masih ragu untuk berinvestasi saham. Hal ini dikarenakan banyak orang yang belum mengetahui manfaat investasi saham.

Arti dari investasi ini sederhananya adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang walapun anda sendiri tidak aktif dalam proses menghasilkan uang tersebut. Misalnya adalah dengan membeli saham. Saham adalah dokumen berharga yang diterbitkan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan menginvestasikan sejumlah dana. Saham ini berbentuk selembar kertas yang diterbitkan oleh perusahaan.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik investasi saham adalah kenaikan margin keuntungan relatif besar. Artinya, apabila nilai harga saham yang anda investasikan semakin tinggi, maka margin laba yang akan didapatkan pun semakin besar. Bahkan, bukan tidak mungkin anda akan mendapatkan capital gain. Dimana, perusahaan pemilik saham akan memberikan bonus tunai atau lembar saham dengan gratis.

Sebelum membeli saham sebaiknya anda harus memahami tentang saham terlebih dahulu, termasuk jenis-jenis saham berdasarkan harga.

Jenis-Jenis Harga Saham

Perlu diketahui bahwa harga saham yang diterbikan setiap perusahaan pastinya berbeda. Secara umum, harga saham terdiri dari empat jenis, antara lain:

1. Harga Nominal

Harga nominal adalah harga yang tertera secara jelas pada lembar saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Dimana, harga besaran harga tersebut harus dibayarkan oleh investor di awal sebagai modal.

2. Harga Perdana

Harga perdana adalah harga yang berlaku ketika adanya penawaran umum. Meskipun setiap lembar saham sudah tertera harga nominalnya, namun pada prakteknya belum tentu sama. Namun biasanya terjadi tawar menawar.

Dalam hal ini, perusahaan bisa menetapkan harga lebih rendah atau sebaliknya. Jika harga saham perdana lebih besar dibanding harga nominal, maka selisih harga tersebut dinamakan agio.

3. Harga Pembukaan

Harga pembukaan (Opening Price) adalah harga saham yang berlaku saat pasar saham mulai dibuka.

4. Harga Pasar

Harga pasar (Market Price) adalah harga saham yang tercantum pada bursa efek saham masa itu.

Harga pasar ini biasanya sangat tergantung pada permintaan dan penawaran ketika diperdagangkan. Perlu diketahui bahwa saham dengan harga pasar selalu memiliki nilai yang berubah-ubah.

5. Harga Penutupan

Harga penutupan (Closing Price) adalah harga terakhir dari penwaran yang ada di bursa efek.

Rekomendasi Perusahaan Untuk Investasi

Ada banyak perusahaan di Indonesia ternama yang bisa bisa anda beli sahamnya, antara lain:

1. Unilever Indonesia (UNVR)

Unilever yang merupakan perusahaan consumer goods Indonesia terbesar yang termasuk dalam jajaran saham blue chip yang layak anda beli. Selain terkenal dengan berbagai produknya yang dijual di pasaran, Unilever juga mempunyai ROE yang tingi loh.

Yang mana, ROE Unilever pernah mencapai angka 10% sejak 2014 dan mencapai 14% pada tahun 2018.

Yang menariknya, saham perusahaan yang satu ini tidak memiliki hutang bank karena telah mempunyai pendapatan sangat besar dibandingkan dengan aset perusahaan yang dimilikinya. Bahkan, di tahun ini, Unilever masih termasuk dalam indeks saham LQ45 sehingga cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang.

2. Bank Mandiri – BMRI

Perusahaan lainnya yang direkomendasikan untuk investasi adalah Bank Mandiri. Performa saham Bank Mandiri pada tahun 2019 yang lalu tercatat tumbuh hingga 9,9% dibandingkan tahun sebelumnya dan memiliki laba bersih senilai Rp 27,5 triliun.

Selain itu, saham Bank Mandiri terbilang cukup stabil karena mampu menyeimbangkan pertumbuhan kredit dan laba bersih. Bukan hanya itu, kinerja jangka panjang Bank Mandiri juga mempunyai return yang relatif stabil sehingga cocok dijadikan investasi jangka panjang.