ENERGIBANGSA.ID (Purworejo) — Pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi dilakukan oleh penyelenggara Museum Tosan Aji, Purworejo.
Prosesi budaya jamasan pusaka Tosan Aji di pendopo kabupaten dan halaman museum, Sabtu(12/9/2020)Mereka menggelar jamasan pusaka koleksinya yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Romansa Purworejo Indonesia, serta akum Instagram @musem_tosanaji.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo, mengungkapkan, sebanyak 1.138 buah pusaka koleksi Museum Tosan Aji Purworejo, ditambah pusaka milik masyarakat, dijamas dalam prosesi yang dipusatkan di pendopo kabupaten dan halaman museum, Sabtu(12/9/2020) lalu.
Prosesi budaya tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan serta disiarkan lewat media sosial demi mencegah penularan Covid-19.
Pemanfaatan media sosial juga dimaksudkan agar acara budaya tersebut tetap dapat dinikmati masyarakat tanpa perlu menimbulkan kerumunan massa.
Baca Juga : Hendi: Covid di Semarang Tak Semeledak Info dari Pusat
“Namun karena masih dalam masa pandemi Covid-19, agenda yang dinanti-nanti masyarakat ini disiarkan secara digital melalui media sosial,” ungkapnya.
Ditambahkan, Jamasan Tosan Aji bertujuan untuk melestarikan budaya sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara merawat pusaka.
Ada lima pusaka peninggalan Bupati Purworejo RAA Cokronegoro I yang dijamas dalam ritual utama tersebut.
Kelimanya adalah keris Tilam Upih berwujud pamor kulit semangka yang telah berumur 350 tahun, keris Singo Barong yang berumur four hundred tahun, tombak Kudup Melati, Kudi, dan Pedang Sabet.
Lebih lanjut dijelaskan, memang hanya lima pusaka yang dijamas pada prosesi tersebut. Ribuan pusaka lain telah dijamas secara bertahap pada beberapa waktu sebelumnya. Prosesi pembersihan pusaka juga akan diteruskan hingga bulan Sura berakhir.
“Jamasan untuk seluruh pusaka dilakukan secara bertahap karena tidak mungkin diselesaikan dalam satu hari. Masyarakat juga bisa ikut menjamas jika memiliki tosan aji tanpa dipungut biaya alias gratis,” katanya.
Sebelum jamasan secara simbolis, pusaka diserahkan oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian, kepada juru jamas Teguh Wahyu Kuntoro.
Pusaka kemudian diarak dari rumah dinas bupati menuju halaman Museum Tosan Aji, diiringi oleh para pengawal yang berpakaian ala prajurit keraton. (diskominfo)
Bagikan, agar menjadi energi positif untuk orang lain