Sumber: Kontan 1/eleven/2012 | Editor: Havid Vebri
Bila Anda penyuka kuliner dan sedang berkunjung ke Garut, Jawa Barat, sempatkan mampir ke Pasar Ceplak.Di pasar yang telah berdiri sejak tahun 1970-an ini terdapat ratusan pedagang yang menjual beragam makanan dan jajanan khas Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah ayam goreng, sup, sea food, sate kambing, sate ayam, siomay, kupat tahu, gado-gado, martabak, pisang molen, dan aneka kue khas Garut. Harga makanan di sini juga tergolong murah, mulai dari Rp 5.000 hingga belasan ribu rupiah saja.
Beroperasi mulai sore hingga dini hari, sentra kuliner ini menjadi tempat hang out bagi warga Garut dan wisatawan yang tengah berkunjung ke Garut. Ketika KONTAN menyambangi sentra ini pada Jumat (5/10), tampak kesibukan pedagang tengah melayani konsumen.
Sebagai pusat jajanan, nama pasar ini diambil dari bahasa Sunda, yang artinya makan dengan bersuara karena mulut terbuka. Pasar kuliner ini terletak di ruas Jalan Siliwangi, Garut. Para pedagang memanfaatkan ruas jalan raya sepanjang kurang lebih four hundred meter.
Pada siang hari jalan ini diperuntukan sebagai jalan umum. Namun, menjelang sore dan malam hari, sudah dipenuhi deretan gerobak dan warung tenda pada kedua sisi jalan. Sehingga, hanya tersisa jalan kecil yang bisa dilalui motor dan para pengunjung.
Benny Haryo, salah seorang pedagang mengatakan, banyak wisatawan yang berkunjung ke Garut mampir ke Pasar Ceplak. “Tapi pengunjung terbesar tetap warga Garut yang ingin makan di malam hari,” katanya.
Menurut Benny, sentra ini ramai pengunjung karena pilihan makanannya banyak dan harganya murah. Dibandingkan harga makanan di sejumlah tempat makan di Garut, Pasar Ceplak termasuk yang paling murah.
Selain itu, Pasar Ceplak merupakan satu-satunya pusat jajanan yang masih beroperasi hingga dini hari. Makanya, banyak orang memilih pasar ini kala lapar di malam hari. Benny bilang, ia bisa meraup omzet rata-rata Rp 500.000 setiap malam. Sementara di akhir pekan, seperti sabtu dan minggu, omzetnya bisa tembus hingga Rp 1 juta per malam.
Pedagang lain, Asep mengatakan, Pasar Ceplak nyaris tak pernah sepi pengunjung. Menurutnya, pasar ini sudah lama terkenal, sehingga setiap orang yang ingin makan pada malam hari pasti menyambangi sentra kuliner ini.
Ia mengaku, bisa meraup omzet Rp 400.000 – Rp seven-hundred.000 per malam. Di akhir pekan dan hari libur, omzetnya mencapai Rp 1 juta. Uus, salah seorang pengunjung Pasar Ceplak mengaku, sering menyambangi pasar ini lantaran mudah dijangkau dan pilihan makanannya banyak.
Selain itu, harganya juga murah. “Tiap kali saya ke Garut pasti mampir ke sini,” ujar Uus yang berasal dari Bandung ini.
Sumber : Kontan 1/eleven/2012
Editor: Havid Vebri