Berkenalan Dengan Rujak Cingur Kuliner Khas Surabaya

Indonesia adalah salah satu Negara yang kaya. Tak hanya beraneka ragam kebudayaan serta adat istiadat. Kuliner di Indonesia juga beragam serta memiliki nama yang berbeda satu dengan yang lain.

Di Semarang sendiri misalnya beragam kuliner daerah lain begitu mudah kita temukan di sini. Sate Padang, Mie Aceh, Siomay Bandung, Nasi Uduk, adalah beberapa diantaranya.
Sore kemarin dalam perjalanan pulang, tiba-tiba pandanganku tertuju pada salah satu rumah makan di pinggir jalan yang selalu aku lewati sepulang kerja. Tepatnya di Jl. Ahmad Yani No.5 Ungaran.

Sekilas tidak ada yang spesial, hanya berupa warung makan yang tak terlalu besar karena memang berada di halaman rumah si pemilik.
Kuliner khas Suroboyo “Tombo Kangen” begitulah tulisan yang terpampang besar sehingga dengan mudah terbaca dari luar. Tanpa pikir panjang aku dan suami memutuskan untuk singgah sejenak mencicipi kuliner khas Jawa Timuran ini.

Setelah masuk dan memilih tempat duduk, aku melihat deretan menu yang tersaji. Jujur saja ada beberapa menu yang begitu asing buatku. Maklum aku memang jarang berwisata kuliner, apalagi kuliner khas Jawa Timuran sehingga membuatku galau sekedar memutuskan pilihan.

Dari sekian menu, aku tertarik untuk mencoba yang namanya Rujak Cingur. Sebenarnya nama Rujak Cingur sendiri sudah sering aku dengar tapi belum pernah sekalipun aku mencobanya. Hanya yang aku tahu Cingur sendiri adalah moncong sapi. Hihihi

Source

Oke fix Rujak Cingur menjadi pilihanku kali ini. Sejenak kita abaikan dulu ya si moncong sapi ini. Konon dari cerita yang aku dapat Rujak Cingur adalah salah satu makanan yang wajib di coba saat ke Surabaya.
Sekitar dua puluh menitan aku menunggu, maklum saja kebetulan tempat ini sedang ramai jam-jam orang bersantap malam. Pesananku datang, dan seperti inilah penampakan Rujak Cingur.

Jujur saja, aku sempat kaget melihat penampilannya. Hal ini sangat berbeda dengan yang ada dibayanganku. Selama ini aku mengenal Rujak adalah salah satu makanan yang terdiri dari buah-buahan segar serta sambal gula merah.
Bayanganku Rujak Cingur juga demikian, buah-buahan plus sambal lalu dicampur dengan moncong sapi,hahhaha. Omaigat ternyata salah..!!

Rujak Cingur sendiri terdiri dari irisan sayuran dan beberapa buah. Diantaranya tauge, kangkung, bayam, kacang panjang, nanas, mangga muda, bengkuang kemudian ditambahkan dengan lontong tahu tempe dan irisan cingur (moncong sapi) yang sudah direbus.

Kesemua bahan ini kemudian dicampur dengan petis udang yang sudah ditambahkan pula dengan bumbu-bumbu seperti rujak pada umumnya yang sudah ditumbuk sampai halus. Barulah disajikan.
Kalo menurutku sih sepintas makanan ini hampir mirip dengan petis kangkung yang ada di Semarang. Mungkin karena bahan yang di pakai sama, yaitu petis udang yang rasanya memang khas.

Petis Kangkug Kuliner Khas Semarang

Mungkin banyak yang bertanya-tanya seperti apa rasa Cingur itu sendiri. Dulu aku membayangkan jika Cingur itu menjijikkan. Hal ini lantaran aku membayangkan bentuk dari Cingur sapi itu sendri. Tapi setelah aku mencicipinya ternyata anggapanku selama ini salah. Cingur ini menurutku hampir mirip dengan kikil, kenyal.

Source

Makanan yang awalnya terlihat begitu aneh dan menjijikkan ternyata adalah makanan yang istimewa. Pantas saja kuliner ini menjadi salah satu favorit di tempat ini. Buat yang penasaran seperti apa rasa Rujak Cingur, jangan ragu untuk mencobanya.

Nah sekian dulu ya evaluation tentang salah satu kuliner kali ini, besok masih dalam edisi kuliner aku mau evaluation salah satu minuman yang unik banget. Penasaran kan??

Sampai jumpa postingan selanjutnya ya…

Terima kasih kepada Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore, kepada teman-teman Komunitas Steemit Indonesia, mari saling berbagi, mari saling menguatkan.